Sabtu, 20 Desember 2014

Berbagi Itu Melapangkan


Berbagi Itu Melapangkan ^_^ 


Tak henti-hentinya hati ini berdesir,,, haru , bangga, membahagiakan,,,, ah indah sekali. Kata-kata ini mungkin belum terlalu cukup untuk menaksirkan rasa yang ada dalam dada ini. Oh Tuhan terima kasih sangat  aku sampaikan pd Engkau. Bersyukur sekali aku pada-Mu. Di tengah kesempitan Engkau menetapkan seseorang terdekatku menjadi penyejuk hati ini. Yah dia adalah suamiku sendiri.
          Ini sudah tanggal 20, artinya bagi kami yang penghasilan bulanannya tgl 25 itu brti ini adalah akhir bulan. Temen-temen pasti tahu dong,,, keuangan bagi kami yang sudah berumah tangga pasti sedang sempit-sempitnya di tanggal seperti ini. Berusaha meminimalisir pengeluaran yang tak terlalu penting. Bahkan minggu terakhir sebelum suami menerima gaji lagi yang biasanya makan enak di luar,, sekarang harus makan yang sederhana . Memasak seseuatu di rumah menjadi alternative dong,,, pastinya walau sederhana tapi berusaha semaksimal mungkin agar nilai gizi tetap seimbang.
          Pagi-pagi saat aku asik-asiknya memasak di dapur tiba-tiba ada sms di hp ku. Sentak aku langsung melihatnya, membuka sambil berpikir siapa yang kira-kira sms yah.
“ Assalamualaikum, indah apa kbr? Mf menggu ni mang fajar sekarang sdg di Bekasi ini”
“oh iya mang Fajar alhmdlh indah baik mang, mamang sendiri kabarnya gmna? Di Bekasinya dmn mang?”
“alhmdlh mamang jg baik, di deket PT LION, maaf ya wktu indah nikah mamang gk dteng krn ad pekerjaan yg tdk bs ditinggalkn.  Semoga hidup bahagia y indah”.
“iya mang tidak apa, makasih doanya y mang”.
“maaf banget sebelumnya ini mamang dpt kerjaan baru di bekasi tapi baru akan kerja awal bulan depan, nah sambil menggu kerja mamang tanggung mw pulang kampung. Skrg mamang lagi kehabisan uang untuk makan selama 10 hari kedepan. Kira2 indah ada simpenan uang tidak? Mamang mw pinjem kalo boleh”.
“Oh begitu, iya mang sebentar yah indah sndiri cuman pegang uang belanja sehari-hari saja, tapi nanti indah tanyakan bargkali suami indah ada uang, segera akan indah ksh kabar ke mamang”.
          Sambil berpikir keras aku mencoba mengingat-ingat apakah masih ada uangku yang terselip. Ingin sekali aku membantu mamang kali ini. Dilihat di Amplop Uangku tinggal 100 ribu pas banget untuk 5 hari kedepan hingga tanggal 25. Mamang/Paman Fajar adalah adik bungsu ibuku. Memang mereka berbeda ibu namun kita semua berhubungan dengan baik sehingga tak canggung ketika ada apa-apa. Suamiku yang sudah berangkat ke tempat kerja aku kirimin dia sms, memberi kabar tentang kondisi ini.
          Setiap istirahat suamiku selalu pulang ke rumah untuk sholat berjamaah dan makan siang. Langsung ia tanyakan apa yang telah aku sms kan pada nya tentang mamang Fajar.
“Bunda memangnya Mang Fajar sekarang posisinya dimana? Kira-kira kapan y kita akan kesana untuk memberikan uang?”
“Mamang fajar di dekat PT Lion ayah, lho emangnya kita ada uang buat mang Fajar yah Ayah? Karena untuk belanja saja ini bunda udah sangat dirit-irit”
Emmm kaget tapi menyenangkan sontak aku alami saat mendengar tutur yang disampaikan ayah padaku. Seolah tak percaya bahwa akan ada pertolongan buat mamang. Karena tidak terbayang buat 10 hari kedepan namun sisi uang miliknya hanya 10 ribu rupiah.
“Tenang bunda sayang,, ini uang yang buat service motor belum dipakai karena dr kemaren ayah belum sempat ke bengkel”
“Alhamdulillah,,, tapi gak papa itu motor ayah?”
“iya gpp bund,,,service motor bisa bulan depan lagi”.
“Baiklah” ^_^
          Lega rasanya,,,, Bahagia rasanya ditengah kesempitan ini Allah masih memberi kesempatan untuk bisa melapangkan orang lain…. Terima kasih Ya Robb, Engkau kembali melapangkan hati kami kali ini. Happy Day… ^_^



Kamis, 18 Desember 2014

KETIKA SYUKUR ADA DIMANA-MANA


KETIKA SYUKUR ADA DIMANA-MANA
Kaki itu mungkin telah lelah berjalan seharian ini. Tapi Topi bambu  yang ia kenakan tampak setia menemani di atas kepalanya hingga malam. Di bawah tihang lampu pinggir jalan kota Bekasi lelaki separuh baya itu duduk dengan kaki diluruskan kedepan. Kedua tangnnya memegangi kaki sambil menekannya pelan-pelan. CAhaya lampu yang tak begitu terang sedikit menjawab bahwa ada guratan lelah di wajahnya.
Tas dari kain yang tampaknya sudah kusam itu masih juga terselempang melewati pundak hingga ke perut. BAju hitam panjang serta celana hitam panjang mungkin telah melindunginya selama ini dari debu-debu jalanan yang dengan sigap menerjangnya. Angin malam ini setidaknya mengurangi bebannya untuk menyapu keringat yang sejak tadi siang bercucuran di sekujur tubuh kurus itu. Em,,, lelah tapi nikmat. Itu adalah prasangkaku pada laki-laki pinggir jalan itu.
Tanpa berpikir sosok seperti apa lelaki itu. Apakah sebatas lelaki peminta yang dengan muka tebal menadahkan kedua tangannya demi recehan. Atau sebatas laki-laki tua yang tak punya malu dengan profesi sebagai peminta-minta. Sungguh aku tak peduli semua itu. Karena yang aku tahu, di malam ini tepat pukul 20.05, di sudut kota bekasi ia adalah sesosok laki-laki pejuang. Di pagi hari ia berangkat dan hingga larut malam baru beristirahat.
                   Dengan ragu,,, aku yang tengah dibonceng oleh sang suami lama-lama melintasi lelaki itu. Hanya melewatinya saja tanpa memperdulikannya lagi bahkan menegurnya pun tidak. Kala itu aku focus mencari alamat sebuah yayasan pendidikan dengan harapan aku bias ikut berkontribusi sebagai pengajar di sana. Lama-lama jalanan menjadi sepi dan entah kemana lagi laki-laki itu. Semoga ia bisa menemukan sebuah ruangan untuk beristirahat.
“Ayah”..sapa ku pada suami
“ iya, bunda..kenapa?”
“ Barusan saja qt melewati seorang yang selalu bersemangat mencari penghidupan walau raga semakin merenta.”
“Maksud bunda laki-laki yang sedang memijat kakinya dibawah lampu jalanan di pengkolan tadi bukan? Iya bun,, tadi ayah juga melihatnya.”
“ Tahukah engkau ayah, aku bersyukur meski malam ini kita tengah bersusah payah mencari peluang lowongan pengajar untuk bunda,, tapi malam ini kita berdua, tidak sendirian, tapi malam ini kita bersepeda motor tidak berjalan kaki, dan setelah ini kita akan pulang ke rumah yang jelas mempunyai alamat.
          Kita berdua aku dan suami menjadi saksi perjuangan seorang lelaki tua pinggir jalan. Kami tahu masih banyak manusia-manusia pinggir jalan lainya yang nasibnya tak jauh berbea dengan nya. Tapi jika mereka memiliki iman yang kuat, jika semangat hidup lebih baik masih ada di dada-dada mereka maka aku yakin Allah akan mendatangkan keajaiban hingga derajat yang lebih baik akan mereka dapatkan. Paling tidak mereka akan tetap mencari uang yang halal. Yah, minimal itu. Dan itu pun cukup.
          Udara malam makin terasa begitu dingi, ruas-ruas jalan makin sedikit orang yang aku lihat. Hanya saja aku masih melihat para motor-motor yang berjajar di tiap perempatan. Yah jajaran tukang ojek yang dengan sabar menunggu kepulangan para penumpang yang kebanyakan adalah para karyawan yang biasanya skitar jam 11 malam mereka baru pulang.
          Memang tidak ada keharusan aku mengajar selepas pindahan dari desa tempat aku lahir. Tapi rasanya jiwa ini menggebu-gebu merasa dipanggil-panggil tatkala melihat gedung sekolah. Apalagi melewati anak-anak berseragam putih abu, putih biru, putih merah. Pokoknya mereka seolah bersorak sorai menantangku ,,menantang jiwa ini untuk kembali ke sekolah membersamai mereka belajar, menjadi teman mereka, menjadi partner intelektual mereka hingga menjadi bunda mereka.  
          Tidak ada paksaan dari suami untukku bekerja. Tapi mungkin kali ini Karena Allah belum memberi amanah seorang anak sehingga suami mengizinkanku untuk beraktifitas di luar sesuai dengan yang aku bisa. Aku berharap aku semakin bisa membagi waktu, mncoba tetap proporsiaonal mengatur urusan domestic rumah tangga dengan keperluan pekerjaan.
“Ayah..” sapaku pada suami…
Trimakasih ya yah udah membersamaiku malam ini.
          Setelah mendapat beberapa lokasi sekolah berikut dengan alamat lengkapnya, akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Berharap  semoga Allah senantiasa mendatangkan keberkahan di setiap hal yang kita lakukan. Semoga kebahagiaan senantiasa menyertai keluarga kita. Semoga makin dekat…makin dekat,, dan makin dekat dengan NYA. AMIN ^_^